Senin, 12 Januari 2009

Sabarnya Muhammad

Sahabatku sehati dan secinta,

Di kala keadaan dunia yang sedang dilanda krisis, baik ekonomi, sosial, politik dan yang baru-baru ini, di tahun yang baru, kita saksikan gempa yang menimpa saudara kita di Manokwari, tragedi kemanusiaan di Palestina dan segala bentuk musibah yang terjadi didunia ini, teringatlah oleh saya seorang sosok yang teramat layak untuk dicintai dan dipuji, serta benar untuk dijadikan Tauladan, dialah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam wa baraka ‘alaih yang setiap perkataan maupun diamnya serta tingkah lakunya mengundang rahmat Allah jalla wa ala. Hati inipun berhasrat untuk mengkaji lebih dalam apa yang beliau lakukan disaat-saat krisis melanda dirinya, keluarganya, sahabatnya bahkan ummatnya.
Berikut tulisan yang disarikan dari buku Seolah Engkau Melihat Muhammad karya DR. ‘Aidh Al Qarni yang insyaallah bisa dijadikan contoh bagi kita dalam menghadapi segala bentuk musibah, dan semoga tulisan ini menambah cinta kita kepada beliau shollallahu ‘alaihi wasallam wa baraka ‘alaih serta mengundang rahmat Allah jalla jalaluh atas cintanya kita kepada makhluk yang dicintai dan dikasihiNya.
Assalaamu ‘alaika Ya Rasulullah, Assalaamu ‘alaika Ya Habiballah, Assalaamu ‘alaika Ya Abaz Zahra.

Sabarnya Muhammmad SAW

Tidak ada seorangpun yang mampu melewati segala bentuk musibah, kesusahan, malapetaka, dan krisis sebagaimana yang dialami oleh Muhammad SAW. Beliau adalah orang yang penyabar dan selalu tabah demi harapan sebuah pahala (baca : keridhaan Allah SWT). Allah SWT berfirman :
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan” (Q.S An Nahl :127)
Beliau sabar terhadap nasib keyatiman dirinya, kefakiran, kelaparan, kegusaran, keperluan, iri dengki, cacian, dan kekalahan.
Beliau juga sabar terhadap pengusiran dari tanah air, pengusiran dari tempat kelahiran, serta pengasingan dari keluarga.
Beliau sabar atas kematian kerabat, penyiksaan terhadap para sahabatnya, penindasan terhadap para sahabatnya, maker dan konspirasi para musuh.
Beliau juga sabar terhadap sekumpulan orang-orang yang memeranginya, kejahatan tipu daya musuh, keangkuhan orang yang sombong, kebodohan dan kekasaran Arab Badui.
Beliau sabar terhadap dunia, perhiasannya, keindahannya, emasnya, dan peraknya.
Beliau juga sabar terhadap godaan kekuasaan, tipu daya kedudukan, ambisi kepemimpinan. Oleh karena itu, beliau berpaling daripada yang demikian itu karena menginginkan keridhaan Tuhannya.
Maka beliau adalah orang yang sabar serta selalu tabah demi mendapatkan pahala pada setiap ledakan gelombang didalam kehidupannya.
Dengan demikian, maka sikap sabar adalah perisainya, pelindungnya, dan sahabat yang selalu menyertainya.
Setiap kali beliau dihardik oleh kata-kata para musuhnya, maka beliau selalu ingat dengan firman Allah SWT:
“Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakana” (Q.S Thaha : 130)
Setiap kali keadaan tidak bersahabat dengannya sehingga beliau berkeluh kesah, maka beliau selalu ingat dengan firman Allah SWT:
“Maka kesabaran yang baik adalah kesabaranku” (Q.S Yusuf : 18)
Setiap kali beliau diganggu oleh gangguan musuh dan menganggu kenyamanan tidurnya, maka beliau selalu ingat dengan firmannya Allah SWT:
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. (Q.S Al Ahqaf : 35)
Kesabarannya adalah kesabaran orang yang percaya terhadap pertolongan Allah, yang yakin dengan Allah, yang tenang kepada perlindunganNya, yang tabah dengan harapan pahala yang terdapat disisi Allah AWT.
Kesabarannya adalah kesabaran orang yang mengetahui bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan dan bantuan kepadanya. Kemenangan pasti akan berpihak kepadanya dan Allah akan selalu bersamanya. Allah juga menjadi penjaga dan pelindungnya.
Beliau selalu sabar terhadap kalimat ejekan, maka beliau tidak pernah terganggu dengannya.
Beliau juga selalu sabar dengan kepedihan yang disengaja, maka beliau tidak pernah mengindahkannya.
Pamannya meninggal dunia, Istrinya meninggal dunia, Pamannya mati syahid, Beliau diusir dari Mekkah, Anaknya meninggal dunia, Istrinya, Aisyah, dituduh melakukan perbuatan keji, beliau selalu bersabar dan bersabar.
Mereka (para musuhnya) berkata bahwa ia :seorang penyair, dukun, ahli sihir, gila, pendusta, pembual, beliau bersabar.
Mereka menyiksanya, mencelanya, memakinya, memeranginya, bahkan memenjarakannya akan tetapi beliau tetap bersabar.

Apakah kita sudah mengambil pelajaran dari kesabarannya ? Apakah baginda sudah dijadikan sebagai contoh kesabaran dalam kehidupan kita sehari2 ? Beliau menjadi contoh tauladan dalam berjiwa besar,kesabaran yang agung, ketenangan jiwa dan kemantapan nurani. Beliau adalah imam bagi orang yang sabar dan panutan bagi orang yang selalu bersyukur dan pandai terimakasih.

Sabarnya Saudara2 kita di Palestina adalah dengan mengangkat senjata
Sabarnya Saudara2 kita di Manokwari adalah dengan saling menghibur
Sabarnya Kita disini adalah minimal dengan doa karena sesungguhnya doa itu adalah senjata orang2 beriman.
“Allahumma a’idzal islama wal muslimina fi Falestin, wa Foso, wa Indonesi wa fi kulli makkaan”
“Ashlahallahu umural muslimiina sharafallahu syarrul mu’dzin”

Tidak ada komentar: