Selasa, 15 September 2009

UNTUK IBU, ISTRI & WANITA LAINNYA

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu" (Q.S Luqman 14)

Sahabat-sahabatku sehati dan secinta,

Ayat ini mengingatkanku kepada wajah-wajah lembut dari orang-orang yang ku cintai, Merekalah orang-orang yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah merasakan lelah, dan tidak pernah mengharap balasan atas kebaikan yang telah dilakukannya.

Ayat ini juga membuat diriku kembali merenung bahwa diriku ini tidak berarti apa-apa tanpa keikhlasan mereka mencintai, membantu dan menemaniku dalam kehidupan ini. Aku tidak akan sebesar atau menjadi seperti saat ini tanpa kasih sayangnya.

Ketika mengingat wajah-wajah lembut itu tak pernah lupa diriku selalu berucap seraya berdo’a :
Rabbighfirli wa liwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira
“Ya Allah ampuni diriku dan kedua orangtuaku, kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku sewaktuku kecil”
dan juga tak lupa kulontarkan do’a untuk istriku tercinta yang mendampingi hidupku dan menjadi perhiasan hatiku
Ya Rabbana hablana min azwazina wadzurriyyatina qurrataa’yun waj ‘alna lil muttaqiina imama
“Ya Allah, Ya Tuhanku karuniakanlah kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan hatiku dan jadikanlah kami termasuk pemimpin orang-orang yang bertakwa”

Duhai kawan, sungguh engkau tidak akan pernah dapat membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh para wanita-wanita yang engkau cintai. Merekalah yang rela selama 9 bulan engkau nikmati saripati makanannya, Merekalah yang rela menahan kantuk dikala engkau butuh kenyamanan disaat tidurmu, dan ingatlah wahai sahabat-sahabatku, daging yang berada dalam tubuhmu berasal dari air susu mereka serta setiap tetes keringat dan air mata yang dikeluarkan mereka adalah semata-mata untuk mencintai dan mengasihimu.

Subhanallah, Bagaimana aku, engkau dan seluruh manusia dimuka bumi ini dapat berbuat durhaka kepada Ibu, Istri dan para Wanita yang telah menjadikan diri kami seperti ini ?

Ya Rabbi, Di penghujung ramadhan ini, Aku mohon kepadaMu agar kau karuniakan kepada para wanita keshalehan yang akan menjadikan mereka perhiasan terbaik yang ada di muka bumi ini
Ya Rabbi, Jadikan hambamu ini menjadi hamba yang pandai bersyukur setelah Kau karuniakan kepadaku bidadariMu. Merekalah Ibu, Istri dan Wanita-wanita lainnya.

Senin, 12 Januari 2009

Sabarnya Muhammad

Sahabatku sehati dan secinta,

Di kala keadaan dunia yang sedang dilanda krisis, baik ekonomi, sosial, politik dan yang baru-baru ini, di tahun yang baru, kita saksikan gempa yang menimpa saudara kita di Manokwari, tragedi kemanusiaan di Palestina dan segala bentuk musibah yang terjadi didunia ini, teringatlah oleh saya seorang sosok yang teramat layak untuk dicintai dan dipuji, serta benar untuk dijadikan Tauladan, dialah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam wa baraka ‘alaih yang setiap perkataan maupun diamnya serta tingkah lakunya mengundang rahmat Allah jalla wa ala. Hati inipun berhasrat untuk mengkaji lebih dalam apa yang beliau lakukan disaat-saat krisis melanda dirinya, keluarganya, sahabatnya bahkan ummatnya.
Berikut tulisan yang disarikan dari buku Seolah Engkau Melihat Muhammad karya DR. ‘Aidh Al Qarni yang insyaallah bisa dijadikan contoh bagi kita dalam menghadapi segala bentuk musibah, dan semoga tulisan ini menambah cinta kita kepada beliau shollallahu ‘alaihi wasallam wa baraka ‘alaih serta mengundang rahmat Allah jalla jalaluh atas cintanya kita kepada makhluk yang dicintai dan dikasihiNya.
Assalaamu ‘alaika Ya Rasulullah, Assalaamu ‘alaika Ya Habiballah, Assalaamu ‘alaika Ya Abaz Zahra.

Sabarnya Muhammmad SAW

Tidak ada seorangpun yang mampu melewati segala bentuk musibah, kesusahan, malapetaka, dan krisis sebagaimana yang dialami oleh Muhammad SAW. Beliau adalah orang yang penyabar dan selalu tabah demi harapan sebuah pahala (baca : keridhaan Allah SWT). Allah SWT berfirman :
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan” (Q.S An Nahl :127)
Beliau sabar terhadap nasib keyatiman dirinya, kefakiran, kelaparan, kegusaran, keperluan, iri dengki, cacian, dan kekalahan.
Beliau juga sabar terhadap pengusiran dari tanah air, pengusiran dari tempat kelahiran, serta pengasingan dari keluarga.
Beliau sabar atas kematian kerabat, penyiksaan terhadap para sahabatnya, penindasan terhadap para sahabatnya, maker dan konspirasi para musuh.
Beliau juga sabar terhadap sekumpulan orang-orang yang memeranginya, kejahatan tipu daya musuh, keangkuhan orang yang sombong, kebodohan dan kekasaran Arab Badui.
Beliau sabar terhadap dunia, perhiasannya, keindahannya, emasnya, dan peraknya.
Beliau juga sabar terhadap godaan kekuasaan, tipu daya kedudukan, ambisi kepemimpinan. Oleh karena itu, beliau berpaling daripada yang demikian itu karena menginginkan keridhaan Tuhannya.
Maka beliau adalah orang yang sabar serta selalu tabah demi mendapatkan pahala pada setiap ledakan gelombang didalam kehidupannya.
Dengan demikian, maka sikap sabar adalah perisainya, pelindungnya, dan sahabat yang selalu menyertainya.
Setiap kali beliau dihardik oleh kata-kata para musuhnya, maka beliau selalu ingat dengan firman Allah SWT:
“Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakana” (Q.S Thaha : 130)
Setiap kali keadaan tidak bersahabat dengannya sehingga beliau berkeluh kesah, maka beliau selalu ingat dengan firman Allah SWT:
“Maka kesabaran yang baik adalah kesabaranku” (Q.S Yusuf : 18)
Setiap kali beliau diganggu oleh gangguan musuh dan menganggu kenyamanan tidurnya, maka beliau selalu ingat dengan firmannya Allah SWT:
“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. (Q.S Al Ahqaf : 35)
Kesabarannya adalah kesabaran orang yang percaya terhadap pertolongan Allah, yang yakin dengan Allah, yang tenang kepada perlindunganNya, yang tabah dengan harapan pahala yang terdapat disisi Allah AWT.
Kesabarannya adalah kesabaran orang yang mengetahui bahwa Allah pasti akan memberikan pertolongan dan bantuan kepadanya. Kemenangan pasti akan berpihak kepadanya dan Allah akan selalu bersamanya. Allah juga menjadi penjaga dan pelindungnya.
Beliau selalu sabar terhadap kalimat ejekan, maka beliau tidak pernah terganggu dengannya.
Beliau juga selalu sabar dengan kepedihan yang disengaja, maka beliau tidak pernah mengindahkannya.
Pamannya meninggal dunia, Istrinya meninggal dunia, Pamannya mati syahid, Beliau diusir dari Mekkah, Anaknya meninggal dunia, Istrinya, Aisyah, dituduh melakukan perbuatan keji, beliau selalu bersabar dan bersabar.
Mereka (para musuhnya) berkata bahwa ia :seorang penyair, dukun, ahli sihir, gila, pendusta, pembual, beliau bersabar.
Mereka menyiksanya, mencelanya, memakinya, memeranginya, bahkan memenjarakannya akan tetapi beliau tetap bersabar.

Apakah kita sudah mengambil pelajaran dari kesabarannya ? Apakah baginda sudah dijadikan sebagai contoh kesabaran dalam kehidupan kita sehari2 ? Beliau menjadi contoh tauladan dalam berjiwa besar,kesabaran yang agung, ketenangan jiwa dan kemantapan nurani. Beliau adalah imam bagi orang yang sabar dan panutan bagi orang yang selalu bersyukur dan pandai terimakasih.

Sabarnya Saudara2 kita di Palestina adalah dengan mengangkat senjata
Sabarnya Saudara2 kita di Manokwari adalah dengan saling menghibur
Sabarnya Kita disini adalah minimal dengan doa karena sesungguhnya doa itu adalah senjata orang2 beriman.
“Allahumma a’idzal islama wal muslimina fi Falestin, wa Foso, wa Indonesi wa fi kulli makkaan”
“Ashlahallahu umural muslimiina sharafallahu syarrul mu’dzin”

Senin, 29 September 2008

Ramadhan, Aku Mencintaimu

Allahumma innaka 'afuwwun kariim,
Tuhibbul 'afwa fa'fuanna ya kariim

(Ya ALLAH, Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Mulia,
Dan Engkau Mencintai Maaf, Untuk itu Maafkan kami Wahai Zat Yang Maha Mulia)

Inilah doa yang Engkau anjurkan lewat NabiMU, Doa yang menggetarkan hati orang-orang yang beriman, karena mereka takut meninggalkan ramadhan ini dan tidak bertemu dengan ramadhanMu ditahun depan.

Ramadhan tinggal sehari lagi, Nampaknya masih belum maksimal ibadah yang kita lakukan, masih belum maksimal baterai keimanan kita charge, dan masih banyak dosa-dosa yang belum termaafkan maupun terampuni.

Aku rindu RamadhanMu Ya Rabb, Aku rindu panggilan-panggilanMu, dan Aku rindu melihat orang-orang saling membantu dan memberi karenaMu, Bukankah itu semata-mata karena rahmat yang Engkau berikan kepada bumi ini saat Ramadhan.

Benarlah apa yang NabiMu sabdakan bahwa melawan nafsu lebih berat daripada melawan musuh di medan peperangan. Kami akan menghadapi diri kami sendiri di 11 bulan kedepan, kami mohon padamu Ya Hadii agar Engkau berikan petunjuk kepada kami, Engkau kuatkan iman dan islam kami agar lepas dari ramadhan ini, tak pernah lepas ibadah-ibadah wajib kami, tak tertinggal qabliyah dan ba'diyah kami, Kau jamu kami selalu melalui Dhuha dan Tahajjud di waktu yang paling Engkau cintai, tak terlewatkan senin dan kamis kami kecuali kami dalam keadaan berpuasa, dan tak pernah ada niat lain selain niat karena Engkau dalam setiap langkah kehidupan kami.

Ramadhan, Aku Mencintaimu...
Wahai Yang Menciptakan Ramadhan..Sampaikan aku di RamadhanMu tahun depan.

Minggu, 28 September 2008

Share Your Experience

“I need more holiday” My friend said,and he told me that on his last Saturday and Sunday, he was not enough for taking his body and soul rest after long week days. On the last Sunday morning up to isya’, he had to help his family to fix their bathroom, after isya’, had to accompany his wife to shop up to 10 pm, n the last one ‘til midnight had to care for his lovely son.
Oooofs, It’s a tired holiday. But, I think he was very happy. Why ? (I asked him) and He said : “Because I did it “sincerely””. It is a simple word but too complex to do.
I will not define what is and how to be sincere, but I learned from him, Nothing that you do but for ALLAH is the one that can make you happy.
For the rest of Sincere Lesson, you can find in another reference and I think there are so many references tell about it. The important thing is not how many references do you read but how do you do to feel sincerely.
And for the one who have felt like my friend felt, please share your experience in this blog comment.

RIBA dan TAHAPAN PELARANGANNYA

Dalam islam, jenis riba dibagi menjadi 4 (empat) yaitu Riba Qardh, Jahiliyah, Fadl, dan Nasi’ah, dimana secara umum dari tiap-tiap jenis riba tersebut mempunyai satu kesamaan konsep dalam definisinya yaitu kelebihan/tambahan/perbedaan dari pokoknya baik untuk hutang maupun pertukaran barang yang sejenis.

Adapun proses pelarangannya di dalam Al Qur’an dibagi menjadi 4 tahap :

Tahap I

Pada Tahap ini Allah hanya menjelaskan mengenai pengertian riba, berikut kutipan dari Surat Ar Ruum ayat 39

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia bertambah pada harta manusia, maka itu riba pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang yang melipatgandakan (pahalanya).

Tahap II

Setelah pada Tahap I , kita dikenalkan dengan Riba, maka ALLAH menceritakan tentang umat terdahulu (Yahudi) yang dilarang untuk memakan riba

An Nisa 160-161
Maka disebabkan kezhaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan diatas mereka yang (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir diantara mereka itu siksa yang pedih

Tahap III

Pada tahap inilah Allah mulai melarang orang-orang yang beriman untuk memakan riba baik riba Qardh, Jahiliyah, Fadl maupun Nasi’ah, sebagaimana terkutip dalam Surat Ali Imran ayat 130, tetapi disini masih belum diikuti oleh konsekuensi yang akan diterima oleh orang yang beriman jika tetap memakan hasil riba.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Ali Imran : 130)

Tahap IV

Pada Tahap inilah, ketika Allah telah melarang Riba dalam surat Ali Imran Ayat 130, maka ALLAH pertegas lagi peringatan dan larangan tersebut di dalam surat Al Baqarah 278-279, disertai dengan konsekuensi yang akan diterima jika seorang yang beriman tidak meninggalkan riba.

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, bahwa Allah dan RasulNya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya. (Al Baqarah : 278-279)


Maha Benar Allah dengan segala Firman-FirmanNya.

Kamis, 04 September 2008

Perkembangan Produk & Aktivitas Perbankan

Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya mempunyai perkembangan yang cukup pesat saat ini,

Dimana dengan adanya kondisi-kondisi seperti dibawah ini :
a. Meningkatnya tuntutan nasabah untuk mendapatkan pelayanan yang excellence
b. Semakin ketatnya persaingan antar bank
c. Globalisasi
d. Perkembangan Teknologi
e. Sinergi antar Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
memaksa bank untuk menciptakan suatu konsep baru dalam mengakomodir hal-hal diatas. Dimana untuk ini, maka muncullah konsep “One Stop Service Banking”, yang dengan konsep tersebut akan mempunyai dampak terhadap meningkatnya risiko inherent produk dan aktivitas bank yang semakin kompleks.

Selain hal-hal diatas, yang juga mempengaruhi perkembangan perbankan yaitu dengan adanya International Financial Reform yang terjadi di Eropa dan Amerika yang membuat batasan antara bank dan lembaga keuangan non bank menjadi tipis bahkan melebur menjadi satu. Adapun di Amerika dengan adanya The Gram Leach Bliley Act (GLBA) pada tahun 1999 yang menggantikan Glass Steagall Act (GSA/1933). Dimana pada GLBA, bank diperkenankan untuk melakukan aliansi strategis dengan berbagai lembaga keuangan non bank.

Alhasil, dengan adanya faktor-faktor diatas maka terjadilah perubahan pada produk dan aktivitas perbankan, yang awalnya hanya sebagai penghimpun dan penyalur dana yang yang masih bersifat tradisional menjadi lembaga keuangan yang mempunyai layanan yang lebih luas (Broker, Underwriter, Financial Planner, dll).

Selasa, 12 Agustus 2008

Sejenak Untuk Merenung

Perjalanan pergi dan pulang dari kantor merupakan suatu waktu yang mungkin dapat dikatakan sebagai waktu yang paling membosankan dalam aktifitas sehari-hari kita. Wajar…!!! Yup that’s right…Wajar adalah kata yang tepat. Bagaimana tidak, dengan kondisi jalanan Ibukota kita tercinta ini dimana jalan tikus maupun jalan gajahnya hampir dapat dipastikan mengalami kemacetan yang membuat para pengguna jalan di ibukota ini banyak merasakan hal-hal yang seharusnya mereka tidak rasakan.

Daripada kita selalu mengeluh dengan segala kondisi diatas, yang notabene hal itu tidak dapat membawa perubahan atau manfaat buat diri kita apalagi orang lain maka hal yang saya cukup pandang dan mungkin menarik untuk dibagi yaitu dengan memanfaatkan waktu-waktu itu untuk sekedar melakukan aktivitas perenungan sejenak. Perenungan yang dapat mendekatkan kita kepada Pencipta kita, Perenungan yang dapat menumbuhkan cinta kita kepada Yang berhak untuk di Cintai, sehingga kita selalu rindu untuk berjumpa denganNya.

Hari ini, pada saat pulang kantor ada suatu perenungan yang menarik, dimana pada perjalanan tadi saya mengingat tausiyah dari salah seorang guru saya, Ust. Arifin Ilham, beliau mengatakan dalam suatu tausiyahnya :

Sungguh…!!! Menanglah….!!! Sukseslah…!!! Beruntunglah…!!!
Orang-orang yang mensucikan dirinya dengan dzikir dan sholat
Kecuali orang-orang yang terpedaya dengan kehidupan dunia
Lalu ia lalai dari dzikirnya

Subhanallah, Orang-orang beriman,
Hidupnya tidak untuk hidup, tapi hidupnya untuk Maha Hidup
Hidupnya bukan untuk mati, tapi justru mati itulah hidup

Hidupnya untuk Maha Hidup
Dia tidak takut mati, dia tidak cari mati dan dia tidak lupakan mati
Tapi justru dia rindukan mati, Mengapa…..???
Karena mati bukanlah wafat
Karena mati bukanlah akhir dalam kehidupan ini ,tapi awal kehidupan sebenarnya
Karena mati satu-satunya pintu berjumpa denganNya

Saat berjumpa,
Itulah kebahagiaan bagi orang-orang beriman yang diberi hidayah oleh Allah.


Duh nikmatnya jadi orang yang beriman, Moga kita semua diberikan nikmat untuk berjumpa dengan Allah. Amiin.

Helmi Harris
12 Agt 2008
My Room-Jkt